Menurut Hadits, tanda Dajjal yang paling besar
adalah bahwa ia akan membawa sorga dan neraka. Apa yang pertama kali harus
diingat sehubungan dengan ini ialah, apabila dalam suatu Hadits, kata-kata
jannah dan nar dipakai untuk menunjukkan sorga dan neraka Dajjal, maka di lain
Hadits, sorga dan neraka Dajjal itu dinyatakan dengan kata-kata lain. Misalnya,
sebagai pengganti kata-kata sorga dan neraka Dajjal, digunakanlah kata-kata ma'
(air) dan nar (api); dan di lain Hadits digunakan kata-kata nahar (sungai) dan
nar (api). Lalu di lain Hadits digunakan kata-kata dua sungai, sungai air dan
sungai api.
Kemudian ada Hadits lagi yang menerangkan,
bahwa Dajjal akan membawa "Gunung roti dan sungai air". Bahkan ada
Hadits lagi yang sebagai pengganti kata-kata sorga dan neraka Dajjal, digunakan
kata-kata "dua gunung; yang satu penuh dengan tumbuhtumbuhan dan
buah-buahan dan air, sedang yang lain, penuh dengan api dan asap.
Dari uraian tersebut, terang sekali bahwa
kata jannah dan nar tidaklah berarti Sorga dan Neraka yang sesungguhnya;
demikian pula kata-kata sungai, api , asap, gunung roti, dll, janganlah
diartikan secara harfiyah. Semuanya itu adalah kata ibarat; misalnya kata
jannah, ini mengibaratkan melimpahnya persediaan bahan-makanan, kesenangan dan
kemewahan, sedang kata nar mengibaratkan kurangnya bahan makanan dan kesenangan
hidup. Adapun maksud sebenarnya ialah, barangsiapa mengikuti Dajjal, ia akan
hidup mewah, dan barang siapa menentangnya, ia tak akan mempunyai persediaan
bahan-makanan.
Bandingkanlah keadaan kehidupan dua bangsa,
yaitu bangsa-bangsa Islam yang hidup serba kekurangan, dan bangsa-bangsa
Nasrani yang hidup serba mewah; dan inilah yang dimaksud dengan sorga dan
neraka Dajjal. Kata-kata sorga dan neraka tidaklah berarti bahwa Dajjal
benar-benar membawa sorga dan neraka seperti pedagang membawa barang
dagangannya. Namun yang sebenarnya
dimaksud ialah bahwa Dajjal akan
menguasai sorga dan neraka sebagaimana
diterangkan dalam Hadits berikut ini:
"Sungai dan buah-buahan dunia akan
tunduk kepadanya".
Inilah arti yang sebenarnya dari kata-kata
itu, yakni bahwa segala macam persediaan yang mendatangkan kesenangan,
kemewahan dan kenikmatan hidup di dunia, semuanya dikuasai oleh Dajjal. Dan
inilah yang disebut sorga Dajjal bagi orang yang picik pandangannya; akan
tetapi sebenarnya, ini semua disebut neraka, karena siapa saja yang tenggelam
dalam kesenangan hidup seperti berdansa, bersenang-senang, bersukaria, melihat
theater, bioskop, pergaulan bebas antara pria dan wanita, minum, berjudi,
melacur, pasti tidak ingat kepada Allah.
Akibatnya jiwanya menjadi rusak; dan inilah
neraka yang sebenarnya; dan sekalipun tidak terlihat oleh mata jasmani, tetapi
di Akhirat akan nampak dengan terang. Sebaliknya apa yang disebut neraka Dajjal
yang berupa kehidupan yang tidak diliputi oleh kesenangan duniawi, adalah Sorga
yang sebenarnya, karena semakin orang tidak tenggelam dalam kesenangan duniawi,
semakin besar pulalah keuntungan rohaninya, sehingga ia dapat terus meningkat
sampai mencapai hubungan dengan Allah. Jadi sorga Dajjal itu terdiri dari
kesenangan jasmani, yang diperoleh dengan mengorbankan kehidupan rohani. Barang
siapa tenggelam dalam hidup senang, ia akan kehilangan kesenangan di zaman yang
akan datang.
0 comments:
Post a Comment