Tatkala Nabi SAW ditanya, bagaimanakah
kecepatan perjalanan Dajjal, Beliau menjawab sbb: "Kecepatan Dajjal adalah
seperti awan yang ditiup angin". Pada waktu Nabi SAW mengucapkan kata-kata
ini, tampaknya seperti dongeng saja, atau ucapan yang berlebih-lebihan. Akan tetapi
pada dewasa ini kapal-udara terbang melebihi kecepatan angin.
Selanjutnya Nabi SAW bersabda sbb:
"Bumi akan digulung untuknya ". Ini berarti Dajjal akan bergerak
begitu cepat seolah-olah bumi yang luas ini kelihatan ciut. Gerakan Dajjal
melalui udara dikatakan sebagai berikut: "la akan menggenggam awan di
tangan kanannya". Artinya ia akan terbang menembus dan di atas awan.
Selanjutnya Nabi Suci menerangkan bahwa "Dajjal akan meloncat-loncat di
antara bumi dan langit". Semua ini mengisyaratkan perjalanan Dajjal melalui
udara. Lebih lanjut diterangkan bahwa Dajjal akan bergerak begitu cepat hingga
ia:
"Mendahului matahari di tempat
terbenamnya"
Pada dewasa ini kapal-udara terbang lebih
cepat dari jalannya matahari; orang yang berangkat dari Timur pada pagi hari, akan
sampai di Barat sebelum matahari terbenam. Penerbangan dari Calcuta ke Bombay
atau dari Lahore ke Karachi, hanya memakan waktu beberapa jam saja. Siapa tahu
orang akan terbang lebih cepat lagi daripada keadaan sekarang. Selanjutnya
diterangkan bahwa "lautan hanya sedalam mata-kaki Dajjal" Hal ini
terjadi sungguh-sungguh dengan gerakan kapal selam di bawah permukaan laut.
Kendaraan Dajjal disebut keledai, karena
keledai digunakan untuk mengangkut orang dari sini ke sana, dan pula digunakan
untuk mengangkut muatan bagi manusia. Akan tetapi keledai Dajjal bukanlah
keledai sungguh-sungguh, karena keledai ini digambarkan mempunyai telinga yang
jaraknya tujuh puluh yard dan warnanya putih mengkilat. Gambaran ini sebenarnya
untuk melukiskan kereta-api.
Adapun Hadits yang menerangkan satu langkah
Dajjal akan mencapai jarak perjalanan sehari semalam, ini berarti bahwa jarak
yang diternpuh sehari semalam, itu hanyalah satu langkah saja bagi Dajjal.
Hendaklah diingat bahwa gambaran tentang kemampuan Dajjal menundukkan alam
tidaklah sekali-kali dimaksud untuk mengutuk perbuatan Dajjal, tetapi untuk
menunjukkan bahwa Dajjal mempunyai anggapan sebagai orang yang paling kuasa,
dan lupa akan kedudukannya sebagai hamba Allah yang hina. Jadi yang dikutuk
ialah pengakuan Dajjal bahwa ia mempunyai kekuasaan Ketuhanan.
0 comments:
Post a Comment