Sebagaimana kami terangkan di atas, Dajjal
dan Ya'juj wa Ma'juj adalah dua macam sebutan untuk menamakan suatu bangsa.
Mereka disebut Dajjal karena kebohongan dan penipuan mereka tentang hal agama,
sedangkan sebutan Ya'juj wa Ma'juj karena mereka mempunyai kekuasaan politik.
Akan tetapi orang akan menjadi bingung mengenai Hadits yang menerangkan Masih
Mau'ud akan membunuh Dajjal, menerangkan pula bahwa beliau tak dapat membunuh
Ya'juj wa Ma'juj, padahal sebenarnya, jika Dajjal sudah dibunuh, dengan sendiri
nya Ya'juj wa Ma'juj akan terbunuh. Namun Hadits itu berbunyi sbb:
"Maka akan diwahyukan kepada al-Masih,
bahwa aku telah menciptakan sebagian Hamba-Ku, yang tak seorangpun dapat
membunuh mereka kecuali Aku sendiri" (Kanzul-' Ummal, jilid VII halaman.
3021 ).
Hadits lain lagi yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim, berbunyi sbb :
"Lalu orang akan datang kepada nabi
lsa… Tatkala beliau dalam keadaan demikian, Allah bersabda kepada Nabi lsa: Aku
telah menciptakan sebagian hamba-Ku yang tak seorangpun mempunyai kekuatan
untuk mengalahkan mereka, maka dari itu bawalah hamba-hamba-Ku ke bukit. Dan
Allah akan membangkitkan Ya'juj wa Ma'juj, dan mereka akan mengalir dari
tiap-tiap tempat tinggi". (Misykat, halaman 473).
Sungguh aneh sekali, bahwa sekalipun Dajjal
mati terbunuh, dan nafasnya Masih Mau'ud begitu ampuh hingga barang-siapa
terkena nafas beliau, ia akan mati seketika itu juga, dan nafas beliau akan
mencapai jarak sejauh penglihatan beliau, namun demikian, Ya'juj wa Ma'juj
adalah begitu kuat hingga orang yang menyertai Al-Masih diperintahkan supaya
mengungsi ke bukit. Bukan Ya'juj wa Ma'juj yang mati terbunuh oleh nafas
Al-Masih, melainkan Al-Masih sendiri yang terpaksa mengungsi untuk
menyelamatkan diri dari kekuatan mereka yang tak terkalahkan, selanjutnya
diterangkan bahwa Al-Masih pun tak mempunyai kekuatan untuk memerangi dan membunuh
Ya'juj wa Ma'juj. Lalu, apakah untungnya membunuh Dajjal, jika bangsa yang
lebih kuat daripada Dajjal (Ya'juj wa Ma'juj), akan menggantikan kedudukannya ?
Akhirnya, setelah dipertimbangkan
masak-masak, hanya ada satu kesimpulan bahwa yang dimaksud membunuh Dajjal
bukanlah menyembelih seseorang, karena Dajjal bukanlah orang, melainkan
segolongan bangsa, demikian pula bukanlah berarti membinasakan bangsa-bangsa
itu, karena sebagaimana kami terangkan di atas, bangsa bangsa itu akan tetap
ada sampai Hari Kiyamat, dan Al-Masih sendiri diberi tahu oleh Allah melalui
wahyu-Nya, bahwa beliau tak dapat mengalahkan mereka. Semua itu menunjukkan
seterang-terangnya bahwa kejahatan mereka di lapangan agama, disebut fitnahnya
Dajjal, karena mereka menyesatkan manusia dari jalan benar dengan tipu muslihat
mereka; sedangkanYa'juj wa Ma'juj memperlihatkan kejahatan mereka dalam bidang
politik. Itulah sebabnya mengapa sekalipun Dajjal mati terbunuh, tetapi Ya'juj
wa Ma'juj masih tetap hidup.
Kini teranglah bahwa walaupun fitnah Dajjal
dalam bidang agama telah dibasmi oleh Masih Mau'ud, namun kejahatan mereka
dalam bidang politik tak dapat dibasmi. Untuk membasmi kejahatan mereka dalam
bidang politik, akan dilakukan dengan kekuatan lain. Mungkin pembasmian dalam
bidang ini akan dilakukan dengan jalan pertempuran diantara mereka sendiri,
sebagaimana diuraikan dalam Al-Qur'an sbb:
"Dan pada hari itu, kami akan
membiarkan sebagian mereka (Ya'juj wa Ma'juj) bertempur melawan sebagian yang
lain" (18:99).
Dengan perkataan lain, mereka akan saling
bertempur, sebagaimana telah mereka lakukan dalam dua Perang Dunia. Atau boleh
jadi, sebagian besar bangsa-bangsa itu akan terhindar dari kehancuran karena
mereka masuk Islam, hal ini diisyaratkan oleh suatu Hadits bahwa pada zaman akhir
"matahari akan terbit di Barat", ini berarti bahwa kebenaran Islam
akan nampak di kalangan bangsa-bangsa Barat. Bukanlah omong kosong bahwa dalam
ru'yah Nabi SAW melhat Dajjal bertawaf mengelilingi Ka'bah, yang ini
mengisyaratkan bahwa akhirnya bangsa-bangsa Eropa akan masuk Islam.
0 comments:
Post a Comment