Dewasa ini banyak kaum Muslimin, baik
golongan terpelajar maupun bukan, terang-terangan menyatakan bahwa Dajjal dan
Ya'juj wa Ma'juj yang diriwayatkan dalam hadits itu tiada lain hanyalah
bangsa-bangsa Eropa dan Amerika, yang terang-terangan mengaku mempunyai
kekuasaan Ketuhanan, dan bahwa kendaraan mereka yang berupa kereta-api, adalah
keledai Dajjal. Pada dewasa ini, banyak kaum Muslimin yang tak ragu-ragu lagi
melukiskan bangsa-bangsa Eropa sebagai Dajjal dan Ya'juj wa Ma'juj. Sebagai
puncaknya, almarhum Sir Muhammad Iqbal, seorang pujangga Islam yang besar,
mengabadikan pengertian ini dalam syairnya yang termasyhur sbb : "Bala
tentara Ya'juj wa Ma'juj semuanya telah terlepas. Hendaklah mata kaum Muslimin
melihat tafsirnya kata yansilun".*
"[Kata yansilun artinya mereka
mengalir, adalah kata-kata terakhir ayat Al-Qur'an yang menerangkan
merajalelanya Ya'juj wa Ma'juj di dunia yang berbunyi sbb: "Sampai tatkala
Ya'juj wa Ma'juj dilepas, mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi
(21:96). Mengenai hal ini, kami teringat akan pidato Sir Winston Churchill
dalam suatu jamuan yang diadakan o1eh Wali Kota London di Guildhall (Gedung
DPR), pada hari Jum'at tanggal 9 Nopember 1951, dalam rangka memasang kembali
patung Gog and Magog (Ya'juj wa Ma'juj), yang antara lain berbunyi sbb :
Agaknya mereka (Ya'juj wa Ma'juj) tidaklah
menggambarkan keadaan politik dunia sekarang ini yang begitu buruk. Politik
dunia, seperti halnya sejarah Ya'juj wa Ma'juj, amatlah kacau dan banyak
pertentangan. Namun menurut pikiran saya, masih saja memberi tempat kepada
mereka.
Di sebelah sini Ya'juj, dan di sebelah sana
Ma'juj. Tetapi awas Wali Kota! Jika anda memasang patung itu kembali, jagalah
jangan sampai mereka saling beradu; karena jika terjadi demikian, Ya'juj wa
Ma'juj akan hancur berkeping-keping, dan kita akan mulai dari permulaan lagi,
dan dimulai dari lubang yang paling bawah." (Majalah Times London, 10 Nop.
1931)…]
0 comments:
Post a Comment