Dalam Hadits diterangkan bahwa Dajjal
tidaklah kecil pengaruhnya terhadap kaum wanita. Kenyataan menunjukkan bahwa
walaupun manusia mempunyai kesanggupan untuk berbuat baik, namun pelaksanaannya
harus disertai dengan usaha keras seakan-akan harus mendaki puncak gunung.
Tetapi tidak demikianlah halnya perbuatan buruk. Tanpa susah payah sedikitpun,
manusia selalu siap dan tak segan-segan melakukan perbuatan yang merusak moral
dan perbuatan biadab.
Celakanya pada dewasa ini Eropalah yang
membuka pintu segala macam godaan berupa pergaulan bebas yang melebihi batas
antara pria dan wanita. Adegan-adegan yang membangkitkan nafsu birahi, baik yang
dipentaskan dalam panggung maupun di layar putih, menyebabkan tempat-tempat
yang menggiurkan itu banyak dikunjungi orang, terutama para pemuda.
Gambargambar cabul, tarian telanjang, pakaian wanita setengah tetanjang, semua
kejahatan yang ditimbulkan oleh hidup berfoya-foya ini menyebabkan jiwa manusia
cepat menjadi rusak. Rusak badannya, demikian pula rusak moralnya.
Meluncur ke bawah adalah lebih mudah
daripada naik ke atas. Kejadian-kejadian tersebut buruk sekali pengaruhnya
terhadap karakter bangsa kita sendiri. Perbuatan orang-orang Eropa yang tak
pantas itu, makin lama makin dianggap tak menjijikkan lagi oleh bangsa kita.
Pelacuran dan segala pendahuluannya tak memuakkan perasaan kita lagi. Perbuatan
mesum ini, yang cepat sekali menjalarnya di kalangan kaum pria, kini mulai
menjalar di kalangan kaum wanita.
Tepat sekali sabda Nabi SAW sbb:
"Orang terakhir yang akan datang
kepada Dajjal adalah kaum wanita."
Memang sifat pemalu kaum wanita dapat lama
bertahan menghadapi godaan Dajjal. Akan tetapi sekarang mereka sudah jatuh
menjadi korban godaan Dajjal, dan sekalipun di negeri kita belum begitu
memuncak seperti di Eropa, namun sekarang banyak wanita Timur yang mengucapkan
selamat tinggal kepada kesopanan Islam dan berganti menggunakan kesopanan setengah-telanjang
ala barat. Mereka bukan saja mengunjungi tempat-tempat hiburan, melainkan
mereka sudah mulai ikut-ikutan berdansa.
Apabila pengaruh Dajjal sudah tak
terkendalikan lagi dan kebudayaan Islam sudah diganti dengan kebudayaan Barat,
pasti akan tiba saatnya bahwa di negara kita seperti halnya di negara Eropa,
pelacuran dan segala pendahuluannya, bukan lagi hal yang memuakkan batin kita.
Memang benar bahwa agama Islam tak menyuruh kaum wanitanya supaya menyendiri di
kamar, dan memakai selubung seperti wanita di India atau di tanah Arab.
Sebaliknya Islam merigizinkan kaum wanita
keluar untuk bekerja, berdagang, mendatangi suatu keperluan, memenuhi tugas
sosial, ekonomi dan keperluan lainnya. Wanita dapat bekerja sebagai buruh,
sebagai pedagang, dan sebagai prajurit. Akan tetapi dengan segala kebebasan
bergerak, Islam tak mengizinkan pergaulan bebas antara pria dan wanita,
demikian pula tak mengizinkan memakai pakaian yang tak sopan jika berkumpul
bersama kaum pria dalam suatu keperluan. Kaum wanita dilarang mempertontonkan
kemolekan tubuhnya yang dapat menggiurkan kaum pria. Cara-cara memperlihatkan
kemolekan dan pergaulan-bebas inilah ciri-ciri khas Dajjal dalam pergaulan,
yang buruk sekali pengaruhnya terhadap wanita Islam yang bermartabat tinggi.
0 comments:
Post a Comment