Walaupun Dajjal amat sibuk dalam urusan
duniawi, namun Dajjal tak mengabaikan bisikan kodrat yang membisikkan kehidupan
di luar dunia. Maka dari itu Dajjal memperlihatkan perhatiannya di lapangan
ini, yang lazim disebut "Spritisme". Di lapangan ini Dajjal mengaku
mempunyai ilmu bagaimana caranya agar orang dapat berhubungan dengan arwah orang-orang
yang sudah mati, dan bagaimana bercakap-cakap dengan mereka. Hadits berikut ini
menerangkan tentang perbuatan yang luar biasa ini:
"Bersama-sama Dajjal akan dibangkitkan
setan-setan yang rupanya mirip dengan orang-orang yang telah meninggal, apakah
itu ayah ataukah saudara mereka".
Hadits lain lagi:
"Setan-setan akan bercakap-cakap
dengan manusia".
Selain setan-setan itu mirip rupanya dengan
orang-orang yang sudah meninggal, mereka dapat pula bercakap-cakap dengan
manusia. Apa yang dilukiskan oleh Nabi SAW ini yang dapat disebut gerakan
"spiritisme" sungguh-sungguh membuktikan hebatnya ramalan beliau.
Orang yang berkecimpung dalam gerakan ini
tahu benar bagaimana mengatur ruangan yang khusus dipersiapkan untuk ini, dan
bagaimana mengatur penerangan lampu yang digunakan khusus untuk ini. Kemudian
bagaimana caranya melaksanakan apa yang disebut medium yang dapat mewujudkan
bayangan arwah orang-orang yang sudah meninggal, yang bercakap-cakap dengan
manusia; mereka kelihatan sebentar, lalu menghilang lagi.
Dan orang-orang yang menghadiri pertemuan
ini kadang-kadang mengalami perubahan pikiran, seperti halnya orang-orang India
yang diubah pikirannya sehingga mereka melihat perwujudan arwah, yang asalnya
hanya dari angan-angan mereka sendiri. Apakah "Spiritisme" itu
mengandung kebenaran atau tidak adalah soal lain. Adapun yang kami persoalkan
ialah bahwa Nabi SAW telah memberi gambaran yang benar tentang ilmu sihir
(magi) yang dilakukan oleh Dajjal, yang diramalkan oleh beliau dengan kata-kata
yang terang, lima belas abad yang lampau.
KEKUATAN YAHUDI DI BELAKANG DAJJAL.
Ramalan Nabi SAW tentang Dajjal adalah
bukti yang mengagumkan tentang hebatnya ru'yah beliau mengenai peristiwa yang
akan terjadi di kemudian hari. Dalam Hadits diterangkan bahwa beliau menunjuk
Gereja sebagai tempat Dajjal, dan Al-Qur'an juga memberi petunjuk tentang
identitas Dajjal dengan kata-kata sbb. "Dan agar ia memberi peringatan
kepada orang-orang yang berkata bahwa Allah mempunyai Putera." (18:4).
Adapun kebencian orang-orang Yahudi
terhadap Nabi Isa, Al-Qur'an menguraikan begitu jelas, hingga Al-Qur'an
menyebut-nyebut surat tulisan kaum Yahudi yang menodai kesucian Siti Maryam,
Ibu Nabi Isa. Qur'an berfirman sbb:
"Dan ucapan mereka terhadap Maryam
adalah fitnah yang besar" (4: 156).
Sikap permusuhan kaum Yahudi terhadap Nabi
Isa adalah yang paling besar yang pernah dilancarkan oleh suatu bangsa terhadap
seseorang. Sifat permusuhan yang abadi ini diuraikan dalam Al-Qur'an sbb:
"Kami bangkitkan sikap permusuhan di
antara mereka sampai Hari Kiyamat" (5:14).
Kaum Yahudi mengalami bermacam-macam
penindasan, baik di zaman Nabi Suci maupun sebelum beliau, dan penindasan ini
berlangsung terus sampai lama sesudah beliau. Bahkan dapat dikata sampai muncul
Dajjal, kaum Yahudi tetap mengalami penindasan oleh kaum Nasrani. Namun
demikian Nabi Suci meramalkan sbb:
"Dajjal akan disertai oleh tujuh puluh
ribu orang Yahudi."
"Kebanyakan orang yang mengikuti
Dajjal ialah kaum Yahudi."
"Dajjal musuh Allah, akan muncul dan
akan disertai oleh balatentara yang terdiri dari kaum Yahudi."
Hendaklah diingat bahwa tak ada Hadits
satupun yang menerangkan bahwa Dajjal adalah orang Yahudi. Sebaliknya Hadits
menerangkan bahwa Dajjal adalah identik dengan kaum Nasrani. Selain itu
Al-Qur'an menerangkan bahwa kaum Nasrani selalu lebih unggul daripada kaum
Yahudi:
"Dan aku akan membuat orang-orang yang
mengikuti engkau (Nabi Isa) melebihi orang-orang kafir, sampai Hari
Kiyamat" (3:54).
Namun kita dihadapkan dengan kenyataan yang
paling aneh, yakni bahwa Pemerintahan Kristen sangat bergantung kepada bantuan
kaum Yahudi. Para Menteri dari pemerintahan Negara Kristen yang besar-besar,
mengerjakan begitu saja apa yang diminta oleh orangorang Yahudi. Adapun
sebabnya tidak sukar dicari. Kaum Yahudi mempunyai banyak uang untuk membantu
Pemerintahan Kristen. Bahkan Pemerintah Inggris yang begitu jayapun membantu
kepentingan Yahudi untuk menghancurkan kaum Muslimin di Palestina.
Kaum Muslimin di Palestina dibikin melarat,
hingga ladang-ladangnya terpaksa dijual kepada orang-orang Yahudi yang berdiam
di sana dalam jumlah besar. Perkataan "tujuh puluh ribu orang Yahudi"
dalam hadits ini mengandung arti jumlah yang besar. Sebagaimana kita maklum,
bahasa Arab "tujuh" atau "tujuh puluh" itu digunakan untuk
menunjukkan jumtah yang besar. Jadi, tujuh puluh ribu orang Yahudi ini artinya
banyak sekali kaum Yahudi yang mau bekerja-sama dengan Dajjal. Jika penduduk
dunia tak tahu bagaimana kaum Yahudi secara diam-diam membantu Pemerintah
Inggris dan Pemerintah Barat lainnya, atau bagaimana Pemerintah Inggris
membantu kaum Yahudi, maka tindakan Pemerintah Inggris memindahkan bangsa
Yahudi ke Palestina sudah cukup sebagai bukti benarnya ramalan Nabi SAW tentang
adanya persekutuan rahasia ini.
Namun demikian, gabungan kekuatan antara
kaum Yahudi dan kaum Kristen Eropa tak sekali-kali menggentarkan kaum Muslimin,
asalkan kaum Muslimin menyadari sepenuhnya bahwa Nabi SAW disamping meramalkan
adanya kekuatan gabungan yang menakutkan ini, beliau tiga belas abad yang
lampau juga meramalkan bahwa pada akhir zaman, Islam akan memperoleh kemenangan
di atas sekalian agama di dunia.
0 comments:
Post a Comment