Dalam Hadits diterangkan bahwa kekayaan
bumi akan mengikuti Dajjal. Ini mengisyaratkan penemuan orang-orang Eropa akan
kekayaan bumi yang terpendam. Dimana ada kekayaan bumi yang terpendam, baik
yang berupa mas, perak, besi, batubara, minyak dan bahan-bahan mineral, pasti
diketemukan oleh orang-orang Eropa.
Semua kekayaan itu, baik di Barat maupun di
Timur, diusahakan oleh orang-orang Eropa. Setelah dikeluarkan dari perut bumi,
bahan-bahan itu dibuat barang-barang yang oleh bangsa Eropa digunakan untuk
menjajah bangsa lain di dunia. Selain itu mereka mengusahakan daerah padang
pasir yang tandus dijadikan daerah yang subur dengan memberinya saluran air.
Singkatnya, semua kekayaan bumi baik yang
berupa mineral maupun hasil tanaman, dikuasai oleh bangsa-bangsa Eropa. Semua
kekayaan mengikuti Dajjal, dan keuntungan bangsa-bangsa Eropa semakin
bertambah, sedangkan bangsa-bangsa lain di dunia hanya dijadikan buruh mereka untuk
menghasilkan bahan-bahan mentah guna kepentingan industri mereka.
Sejumlah besar mas dan kekayaan dunia baik
di India, di Afrika dan negara-negara Timur, semuanya dikuras habis untuk
ditumpuk di Eropa dan Amerika. Alangkah hebatnya ru'yah Nabi SAW tigabelas abad
yang lampau tentang keadaan yang kita alami sekarang ini. Alangkah baiknya jika
ru'yah itu diberitahukan kepada orang-orang yang disesatkan oleh kekayaan,
kemewahan dan kekuasaan bangsa-bangsa Eropa, hingga bertekuk lutut di hadapan mereka. Hendaklah
mereka suka merenungkan ketajaman penglihatan rohani Nabi SAW yang beberapa
ratus tahun sebelumnya, dapat melihat gambaran dunia sekarang ini dengan segala
perinciannya sehingga beliau mampu memberi gambaran yang jelas kepada bangsa
Arab ketika itu.
KAWAN-KAWAN DAJJAL HIDUP SENANG, DAN MUSUH-MUSUH DAJJAL
HIDUP SENGSARA.
Sudah terang bahwa memeluk agama Dajjal
adalah cara yang sebaik-baiknya untuk menghormati dan bersahabat dengan Dajjal.
Hadits yang menerangkan bahwa pengikut-pengikut Dajjal akan senang hidupnya,
ini berlaku pula bagi orang-orang yang bersumpah setia kepadanya. Ambillah
misalnya keadaan di lndia. Orang-orang yang sebelum masuk Kristen termasuk
golongan rakyat yang hidup sengsara, kini mereka menjadi orang-orang kaya dan
berkedudukan tinggi.
Kekayaan yang diambil dari segala penjuru
dunia dan ditumpuk di Eropa dan Amerika; jika ini akan diambil sedikit untuk
negara-negara lain di dunia; maka pertama-tama, bagian itu dibagikan kepada
negara-negara Timur yang menganut agama Dajjal dengan memberikari kepada mereka
gaji-gaji yang memuaskan. Alangkah benarnya gambaran Hadits tentang hal ini:
"Ia (Dajjal) akan membawa gunung-roti,
semua orang menderita kesukaran, kecuali orang-orang yang mengikutinya".
Sungguh benar bahwa jaminan yang terbaik
bagi keamanan ekonomi sekarang ini ialah memeluk agama Kristen. Orang-orang
yang tak mau mengambil jalan ini dan tak mau hidup rukun dengan mereka, pasti
akan mengalami kehidupan yang sukar dan sengsara. Alangkah benarnya gambaran
yang diberikan oleh Nabi SAW:
"Barang siapa mengikuti Dajjal, ia
akan diberi makan, akan tetapi ia dijadikan kafir" (Kanzul-'Ummal, jilid
VII, halaman 2104).
Lepas dari orang-orang yang sepenuhnya
menganut agama Dajjal, ada pula orang yang bermain-mata dan mengambil muka
dengan Dajjal, hanya karena mengejar uang semata-mata. Inilah golongan manusia
yang dituju oleh Hadits berikut ini :
"Kami bersahabat dengan Dajjal,
sekalipun kami tahu bahwa ia kafir. Kami bersahabat dengan Dajjal agar kami
dapat makan dari Persediaannya."
Inilah hamba-hamba perut yang menari-nari
menurut irama Dajjal. mereka mengerjakan hal-hal yang bertentangan dengan
agama, bangsa dan negara, hanya karena sesuap nasi. Tujuan Dajjal memberi makan
orang-orang ini ialah agar mereka menjadi orang yang tak beragama, sekalipun
Dajjal tak berhasil memasukkan mereka dalam agamanya; setidak-tidaknya Dajjal
berhasil membikin mereka acuh-tak acuhterhadap agama mereka sendiri. Jika tidak
demikian, apakah tujuan missi Kristen dan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi?
Sebenarnya sistem pendidikan yang diberikan kepada anak-anak kita, itu hanya
bertujuan untuk memisahkan mereka dari agama dan Allah. Dan apakah yang
dijadikan daya-penarik pendidikan ini? Tiada lain hanyalah diberinya mereka hak
untuk mendapatkan pekerjaan, jadi kembali lagi kepada persoalan perut dan roti.
0 comments:
Post a Comment